Menipisnya Praktik Kejujuran dalam Proyek Bangunan

Kejujuran dalam proyek bangunan. Kejujuran adalah sesuatu yang sangat mahal belakangan ini. Terlebih lagi jika sudah bicara soal praktik kejujuran di ranah pekerjaan seperti proyek bangunan. Sudah menjadi rahasia umum kalau kebanyakan proyek bangunan cenderung diwarnai unsur beberapa rekayasa seperti penyunatan gaji buruh bangunan, pengadaan material, penyuapan, dan berbagai praktik kecurangan lainnya.

Apakah benar semua persepsi tersebut? Kita bisa melihatnya langsung dalam realita ketika kebanyakan proyek bangunan memang selalu memancing kondisi-kondisi kecurangan.

Menipisnya Praktik Kejujuran dalam Proyek Bangunan

Kondisi yang lebih memprihatinkan berlangsung dalam ruang internal para pelaku proyek bangunan.

Masih banyak yang beranggapan bahwa jika ada yang mempraktikkan kejujuran dalam sebuah proyek, dipastikan ia tak lama lagi bakal dikeluarkan. Anggapan tersebut sekali lagi mengingatkan kita bahwa praktik korupsi sebenarnya akan terus bertahan jika sudah menjadi sistem internal. Pada akhirnya, kejujuran pun menjadi barang mahal. Ironisnya, banyak kalangan yang selalu menyuarakan seruan untuk melawan korupsi, namun masih menutup mata pada kondisi-kondisi kecurangan sistemik yang berlangsung di sekitarnya. Padahal, apa susahnya untuk berkata dan bersikap jujur?

Karena dengan kejujuran, dalam konteks ini kejujuran dalam proyek bangunan, kita justu akan menebar dan mendulang lebih banyak manfaat. Orang yang selalu jujur tak akan pernah takut menghadapi kondisi di lingkungannya, dan mampu meraih dukungan secara alami karena pada dasarnya tak pernah berlaku curang.

Bukan berarti bahwa sikap berbohong itu tidak bisa kita hindari. Namun yang paling penting ialah bagaimana kebohongan tersebut bermanfaat secara positif dan tidak merugikan pihak lain.

Apa saja contoh-contoh kebohongan tersebut? Misalnya anjuran untuk berbohong demi keselamatan jiwa orang lain, atau berbohong demi menyenangkan hati suami/istri, dan berbohong demi perdamaian antara pihak-pihak yang saling berselisih. Tapi kalau kebohongan dipraktikkan dan dibiasakan dalam sebuah proyek bangunan, konsekuensinya sangat besar. Karena selain merugikan pihak lagi, dosa yang ditanggung pun sangat berat.

Alasan Ketidakjujuran dalam Proyek Bangunan

Banyak sekali faktor yang memicu praktik kecurangan dalam sebuah proyek bangunan. Dan semuanya bermuara pada keinginan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Kesulitan ekonomi merupakan faktor paling dominan dan seringkali mendesak seseorang untuk berlaku tidak jujur dalam pekerjaannya. Akibatnya, reputasi pekerjaan pun dikorbankan dengan cara menjalankan berbagai praktik manipulasi supaya angka-angka keuntungan semakin berlipat dan membesar.

Situasi semacam itu sudah terjadi selama bertahun-tahun sejak korupsi menjadi bagian yang menubuh dalam aktivitas proyek bangunan. Tender yang didapatkan seringkali dipermak dengan anggaran yang lebih besar dari yang dibutuhkan. Kondisi tersebut pun dimaklumi oleh sebagian besar pihak yang terlibat dalam pengadaan proyek.

Dari penjelasan di atas, kita bisa sedikit menyimpulkan kalau praktik kecurangan atau korupsi dalam sebuah proyek bangunan didasarkan atas keinginan. Yang dimaksud adalah keinginan untuk melipatgandakan untung secara mudah. Jadi, nilai yang didapatkan pun semakin membesar.

Mengapa ingin mendapatkan banyak untung? Karena pada dasarnya, manusia butuh kebahagiaan. Dan dalam persepsi umum masyarakat kita, kebahagiaan seringkali dinilai dalam bentuk uang atau kekayaan. Sayangnya, sekali mendapatkan keuntungan dari praktik kecurangan, maka akan terus berlanjut pada proyek-proyek selanjutnya.

Korupsi dalam proyek bangunan hampir menjadi mata rantai setan yang tak pernah putus dan menjerat semakin banyak pihak untuk membudayakan praktik kecurangan. Jadi, apakah praktik kejujuran sudah tidak mungkin diharapkan lagi dalam proyek bangunan?

Sebegitu takutnya orang mengalami nasib buruk akibat persoalan ekonomi atau kebahagiaan, sehingga seringkali mengorbankan akal sehat dan melanggar norma kejujuran. Tapi sebenarnya masih banyak harapan untuk bekerja secara sehat dalam sebuah proyek bangunan. Apalagi kalau dijalankan oleh perusahaan yang memegang teguh komitmen dalam visi dan kerja yang sangat profesional.

Seperti yang selalu dikedepankan oleh PT Nikifour karawang kontraktor sipil terbaik berpengalaman dan selalu dipercayai oleh para klien dan kolega. Kejujuran dalam proyek bangunan seharusnya ditegakkan kembali sebagai pedoman bekerja dan menjalani hidup. Karena Yang Maha Kuasa pasti akan selalu memberikan jalan terbaik bagi mereka yang selalu memegang teguh prinsip kejujuran dan kebenaran.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.