
Saat ini pemerintah Malaysia tengah berupaya membuat sebuah bahan bangunan ramah lingkungan ketika hendak membuat sebuah bangunan ramah lingkungan. Salah satu peneliti yang berasal dari Fakultas Teknik Sipil dari Universitas Teknologi MARA di Malaysia telah berhasil mengembangkan sebuah beton yang ramah lingkungan, beton seperti ini disebut juga dengan “green mix concrete”.
Ketika seseorang membuat sebuah bangunan maka seorang kontraktor tentunya akan leluasa dalam memilih berbagai macam bahan yang akan digunakan dalam membuat sebuah bangunan. Keputusan seperti ini tentu saja tergantung dari biaya yang harus dikeluarkan dan performa dari material yang akan digunakan.
Ada banyak sekali proyek pembangunan yang ada di Malaysia ini, maka dari itu pemerintah Malaysia berusaha memberikan insentif khusus untuk proyek pembangunan berbagai macam gedung tersebut.
Hal itu juga yang kemudian disambut baik oleh berbagai pengguna dan juga mereka yang sedang mendesain bangunan lebih termotivasi untuk menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan, hal seperti ini tentu saja akan mengurangi dampak rusaknya lingkungan yang ada di sekitar lokasi pembangunan.
Pada tahun 2009 Pemerintah Malaysia tengah meluncurkan sebuah Green Building Index atau disingkan menjadi GBI. Ini adalah salah satu cara yang digunakan oleh pemerintah malaysia utnuk mendorong mereka yang membuat gedung untuk menggunakan teknologi hijau. Selain itu bagi mereka yang menggunakan cara ini akan disediakan insentif dan juga sertifikat GBI untuk bangunan baru dan juga bangunan yang sudah ada.
Pemerintah juga tengah berupaya mengurangi jumlah polusi udara dan juga beton, hal seperti ini tentunya akan sangat berperan penting untuk masalah emisi karbon dunia, karena salah satu unsur dalam beton adalah adanya karbon. Dengan dikembangkannya beton hijau ini maka bangunan dan yang akan digunakan akan menjadi bangunan hijau.
Beberapa tahun belakangan ini penggunaan beton hijau atau beton ramah lingkungan sangat tertenak dan Malaysia salah satunya. Beton ini adalah salah satu hasil kreasi yang sangat inovatif, salah satu bahan yang digunakan dalam pembuatan beton ini adalah limbah. Beton ramah lingkungan ini juga dikembangkan menggunakan proses produksi yang ramah lingkungan.
Kriteria untuk membuat beton ramah lingkungan ini adalah bahan yang aman dan tentunya ramah lingkungan, akan lebih baik jika menggunakan bahan hijau dan dapat didaur ulang, dan bukan termasuk bahan yang tidak dapat didaur ulang.
Dengan menggunakan bahan daur ulang ini tentunya akan sangat mengurangi sampah yang semakin lama semakin menumpuk dan juga dapat menurunkan biaya untuk pembuatan bahan baku.
Pada proyek kali ini Universitas Teknologi MARA memperkenalkan beton inovatif yang disebut “Green mix concrete”, bahan yang digunakan adalah bahan limbah daur ulang. Hal ini untuk membuat sebuah skema berkelanjutan dan juga ramah lingkungan. Salah satu bahan baku yang digunakan adalah fly ash, ini adalah salah satu daur ulang agregat dan juga alumunium beton. Fly Ash ini sendiri adalah limbah dari pembangkit listrik batubara, biasanya limbah ini dibuang ke kolam yang kemudian dikirimkan ke tempat pembuangan sampah. Berdasarkan sebuah penelitian limbah ini ternyata dapat menggantikan fungsi semen.
Dengan keahlian tertentu dan dengan menggabungkan antara beton dan alumunium maka terciptalah beton yang ramah lingkungan. Penggunaan beton ini sangat hemat biaya. Jika diambil kesimpulan maka beton ramah lingkungan ini dirancang dengan kuat dan baik untuk bangunan, ringan dan kuat seperti beton, dengan menggunakan kontraktor yang baik maka akan menghasilkan bangunan yang ramah lingkungan.
Oleh karena itu jika anda menginginkan bahan bangunan ramah lingkungan ada baiknya jika Anda mengunjungi perusahaan kontraktor terbaik Kawarang yang berada di kawasan KIIC Suryacipta.
Kantor ini berada di Jababeka Bekasi dan perusahaan tersebut bernama Nikifour,disana Anda dapat mengajukan untuk menggunakan material bahan bangunan ramah lingkungan.